Kamis, 31 Oktober 2019
PENEMUAN IKAN BERTULISKAN AMBON TERKAIT DENGAN BENCANA MALUKU
[MISINFORMASI]
Berdasarkan pantauan Tim Jabar Saber Hoaks Warga Ambon, Maluku, dihebohkan dengan penemuan seekor ikan yang disebut bertuliskan Ambon pada Senin, 21 Oktober 2019.
Walaupun susunan huruf pada kulit ikan itu tidak beraturan, warga percaya bahwa penemuan ikan tersebut berhubungan dengan bencana Maluku. Informasi ini pun beredar di media sosial. Merujuk pada hasil klarifikasi cekfakta.tempo.co informasi tersebut TIDAK BENAR [MISINFORMASI].
[PENJELASAN]
Dilansir dari situs Kompas.com, pada 21 Oktober 2019, masyarakat Dusun Tanah Goyang, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, memang digegerkan dengan penemuan seekor ikan bertuliskan beberapa huruf dengan susunan yang tidak beraturan di kulitnya.
Salah satu warga Dusun Tanah Goyang yang dihubungi Kompas.com, Amin Seipattiseun, mengatakan bahwa huruf-huruf itu membentuk tulisan Ambon. "Juga ada kata-kata lain yang sulit kita mengerti,” tuturnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dusun Tanah Goyang, Munir Buhakar, menuturkan bahwa penemuan ikan itu membuat warga khawatir karena dikaitkan dengan bencana di Maluku.
Menurut Munir, selain tulisan Ambon yang tidak beraturan, terdapat kata Maluku dan kata-kata lain di kulit ikan tersebut. “Kejadian ini membuat warga di sini ketakutan. Apalagi dalam kondisi Maluku saat ini (gempa). Jadi, kita ikhtiar saja lebih baik,” ujarnya.
Masih dilansir dari situs Kompas.com, menurut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, Nugroho Dwi Hananto, tulisan itu kemungkinan terbentuk karena kulit ikan tersebut terkena plastik atau koran.
“Mungkin ikan ini terkena plastik atau koran yang tintanya menempel pada kulitnya,” kata Nugroho. Menurut Nugroho, kulit ikan itu menyerap tinta dari plastik atau koran yang menempel sehingga muncul tulisan yang terbalik dan tidak beraturan.
Dia mencontohkan, ketika koran yang dibasahi air ditempelkan ke tangan, tulisan di koran tersebut akan berpindah ke tangan. Karena itu, Nugroho meminta agar penemuan ikan itu tidak dihubungkan dengan pertanda akan terjadinya bencana di Maluku.
Sebelum penemuan ikan bertuliskan Ambon tersebut, terjadi peristiwa biota laut mati mendadak di pesisir pantai Desa Lolonluan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Namun, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kejadian itu tidak terkait dengan bencana.
"Tidak ada kaitan antara biota laut yang ditemukan mati dan terdampar di darat dengan aktivitas kegempaan yang terjadi di dasar laut," kata ahli tsunami BNPB, Abdul Muhari, pada 15 Oktober 2019.
[SUMBER KLARIFIKASI]
https://bit.ly/36djybs
https://bit.ly/2N0V0uD
https://bit.ly/2qaEEXj